Pembukaan Desa Dampingan BEM Universitas Udayana 2023 “Kolaborasi Nyata Timbulkan Perubahan dari Desa untuk Indonesia”

    Pembukaan Desa Dampingan BEM Universitas Udayana 2023 “Kolaborasi Nyata Timbulkan Perubahan dari Desa untuk Indonesia”
     Tema : “Kolaborasi Nyata Timbulkan Perubahan dari Desa untuk Indonesia”

    Sumber : Unud.ac.id

    BANGLI - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana Kabinet “Udayana Bangkit” melalui Departemen Pemberdayaan Desa menyelenggarakan Pembukaan Desa Dampingan BEM Universitas Udayana 2023 dengan mengusung tema,

     “Kolaborasi Nyata Timbulkan Perubahan dari Desa untuk Indonesia”

    Pembukaan Desa Dampingan BEM Universitas Udayana menjadi penanda awal gerak pengabdian BEM Universitas Udayana kepada masyarakat, Sabtu (29/04/2023).

    I Kadek Dwi Mahendra selaku Kepala Departemen dari Departemen Pemberdayaan Desa menyampaikan tujuan diselenggarakannya Pembukaan Desa Dampingan BEM Universitas Udayana 2023 tersebut adalah untuk meresmikan dan memperkenalkan desa yang akan dijadikan desa dampingan BEM Universitas Udayana kepada bidang pengabdian masyarakat BEM atau Senat Mahasiswa ke-13 Fakultas yang ada di Universitas Udayana yang harapannya nanti tercipta sebuah kolaborasi demi memberdayakan dan mengembangkan segala potensi yang ada serta memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi di Desa Abuan.

    Pada tahun ini BEM Universitas Udayana memilih Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli sebagai Desa Dampingan BEM Universitas Udayana 2023. Acara ini turut mengundang aparat desa, anak-anak Sekolah Dasar Negeri Abuan, masyarakat Desa, perwakilan dosen, serta perwakilan lembaga mahasiswa 13 fakultas Universitas Udayana. 

    Wakil Ketua BEM Universitas Udayana, Raihan Faisal Muzhaffar dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pembukaan Desa Dampingan 2023 yang berlokasi di Desa Abuan, Kintamani, adalah momentum bagi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana untuk mampu merealisasikan abdi darma pengabdian kepada masyarakat. Banyak sektor yang dapat dikembangkan pada Desa Abuan, harapannya dapat menarik antusiasme mahasiswa untuk kembali ke desa sehingga sarjana-sarjana masa kini tidak hanya berkutat pada kehidupan perkotaan. Sekaligus pada kegiatan ini harapannya mampu membantu memberikan perubahan pada desa walau pada strata terkecil sekalipun Dr. Dewa Gede Wiryangga Selangga, S. P., M. Si selaku Kepala Unit Pengembangan Ormawa mewakili pihak rektorat Universitas Udayana juga turut menghadiri acara ini. Beliau dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak desa yang telah menerima mahasiswanya untuk berkegiatan di Desa Abuan dan meminta bantuan kepada kepala desa untuk membimbing para mahasiswa yang melakukan kegiatan pengabdian kedepannya. Beliau juga menyampaikan bahwa maksud dari adanya desa dampingan ini adalah untuk menghadirkan mahasiswa sebagai fasilitator dalam memecahkan sebuah permasalahan di desa atau pemberi inspirasi tentang inovasi yang berbasis kearifan lokal serta memunculkan motivasi anak-anak sekolah dasar di Desa untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.

    Sejalan dengan yang disampaikan oleh Ketua Unit Pengembangan Ormawa, Bapak Kepala Desa Abuan juga turut mengucapkan terima kasih karena telah menjadikan Desa Abuan sebagai tempat untuk melakukan pengabdian masyarakat, beliau juga berharap kolaborasi ini kedepannya dapat menjadi salah satu sumber solusi bagi permasalahan yang ada di Desa Abuan. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan penyerahan donasi berbentuk sarana pendidikan bagi anak-anak Sekolah Dasar Negeri Abuan secara simbolis oleh Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana kepada Kepala Desa Abuan, yang dilanjutkan dengan peresmian dengan penerbangan burung merpati. Penerbangan burung merpati sendiri bermakna kesungguhan atau kekonsistenan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana Kabinet “Udayana Bangkit” untuk dapat memberdayakan Desa Abuan.

    Dilanjutkan dengan kegiatan keliling desa yang merupakan salah satu highlight dari acara Pembukaan Desa Dampingan BEM Universitas Udayana 2023 . Dalam kegiatan keliling desa tersebut, pihak panitia menghadirkan temu dan diskusi dengan pihak-pihak yang menjadi perwakilan dari tiga indikator utama desa yaitu pertanian, peternakan, dan pendidikan. Kegiatan keliling desa ini turut dihadiri oleh perwakilan lembaga 13 fakultas yang ada di Universitas Udayana, dengan harapan fakultas-fakultas dapat menemukan permasalahan beserta solusi dan inovasi guna mewujudkan pengabdian yang lebih masif dan merata. (Tim)

    pendidikan bali universitas
    Ray

    Ray

    Artikel Sebelumnya

    Hotel Mewah Berdarah, Pihak Keluarga di...

    Artikel Berikutnya

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset,...

    Berita terkait